Minggu, 15 Maret 2015

Peran IT dalam menghadapi MDGs 2015

Diposting oleh Unknown di 01.37
Apa itu MDGs 2015?

Millennium Development Goals (MDGs) atau  “Tujuan Pembangunan Milenium”, adalah sebuah paradigma pembangunan global yang  dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang  sangat  mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.

Deklarasi ini merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah pembangunan global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu:

1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,
2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,
3. Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,
4. Menurunkan Angka Kematian Anak,
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu,
6. Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,
7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan
8. Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.

Deklarasi MDGs merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang dan maju. Negara-negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya, termasuk salah satunya Indonesia dimana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs.


Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi MDGs, Indonesia mempunyai komitmen untuk melaksanakannya serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan program pembangunan nasional baik jangka pendek, menengah, dan panjang. Pada hakikatnya setiap tujuan dan target MDGs telah sejalan dengan program pemerintah jauh sebelum MDGs menjadi agenda pembangunan global dideklarasikan. Potret dari kemakmuran rakyat diukur melalui berbagai indikator seperti bertambah tingginya tingkat pendapatan penduduk dari waktu ke waktu, kualitas pendidikan dan derajat kesehatan yang membaik, bertambah banyaknya penduduk yang menempati rumah layak huni, lingkungan permukiman yang nyaman bebas dari gangguan alam dan aman. Penduduk mempunyai kesempatan untuk mengakses sumber daya yang tersedia, lapangan kerja yang terbuka untuk semua penduduk, serta terbebas dari kemiskinan dan kelaparan.


Peran IT dalam MDGs 2015

Bangsa yang kuat tingkat daya saingnya adalah yang menguasai teknologi dan mempunyai sistem inovasi yang kuat. Untuk mendukung percepatan pencapaian MDGs, maka inovasi-inovasi yang diunggulkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi adalah yang berpihak dalam pertumbuhan ekonomi (pro growth), membuka kesempatan kerja (pro job), mengentasan kemiskinan (pro poor), dan berwawasan lingkungan (pro environment).

Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi, untuk meningkatkan akses komunikasi dan informasi, sektor swasta telah membuat investasi besar ke dalam teknologi informasi dan komunikasi, dan akses pada telepon genggam, jaringan PSTN, dan komunikasi internet telah meningkat sangat pesat selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2009, sekitar 82,41 persen dari penduduk Indonesia telah mempunyai akses pada telepon seluler.

Dalam bidang teknologi pengolahan air, air limbah, energi terbarkan, daur ulang, dan sanitasi, air bersih dan sanitasi  penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang merupakan salah satu dari target MDGs yang dicanangkan PBB. Untuk sanitasi, Indonesia menargetkan sanitasi akan berkembang dari individul, komunal, hingga ke skala kota.

Sementara pembuangan air dan limbah meningkat, sehingga mendorong terjadinya pencemaran dan pengambilan air tanah secara berlebihan. Namun, berbagai upaya yang kreatif akan mampu mengatasinya, termasuk penggunaan teknologi akan bisa mempercepat. Indonesia membutuhkan teknologi yang berkaitan dengan air, limbah, dan energi terbaru untuk membuat kebutuhan air bersih untuk kehidupan masyarakat.

Apalagi PDAM hanya mampu memenuhi 55,04 persen kebutuhan air bersih, padahal target MDGs 2015 adalag 68,87 persen, sehingga perlu keterlibatan kalangan swasta dalam pengembangan PDAM, baik swasta nasional maupun swasta asing yang bergerak dalam bidang teknologi pengolahan air, air limbah, energi terbarukan, dan sanitasi. 

Pendapat saya terhadap MDGs dan peran IT

Pendapat saya mengenai MDGs awalnya saya tidak tahu apa yang dimaksud MDgs, tetapi ketika saya mencari tahu akhirnya saya mengerti apa yang dimaksud dan tujuan dari MDGs. Menurut saya, dalam bidang Komunikasi, Indonesia sudah berhasil dalam membuat akses pada telepon seluler apalagi dalam akses internet yang rata-rata orang Indonesia sudah bisa mengaksesnya. Dan dalam bidang teknologi air bersih, menurut saya Indonesia belum bisa menyediakan teknologi untuk membuat air bersih, kalaupun Indonesia sudah mempunyai alat untuk menyediakan air bersih tapi pasti alat itu akan digunakan di dalam perkotaan, sementara Indonesia mempunyai banyak pedesaan yang belum bisa merasakan air bersih. Saya harap Indonesia dapat berhasil menghadapi MDGs mengingat waktu pelaksanaan MDgs tinggal beberapa bulan lagi.

Referensi :

http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/116-desember-2010/992-delapan-sasaran-mdgs.html
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/14039
http://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium
http://inspirasibangsa.com/mentri-pu-pdam-se-indonesia-sehat-di-tahun-2019/

http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/13/apa-itu-mdgs-583450.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

Restika's Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review