Minggu, 22 Maret 2015

Membahas perusahaan provider di Indonesia (INDOSAT)

Diposting oleh Unknown di 07.00
Dalam minggu ke-3 tugas Teori Organisasi Umum 2, saya diharuskan untuk membahas salah satu perusahaan provider  di Indonesia. Dalam kesempatan ini, saya akan membahas salah satu provider yaitu INDOSAT (Pt. Indosat Tbk).

Indosat adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan pra bayar maupun pascabayar dengan merek jual Matrix, Mentari, dan IM3, jasa lainnya yang disediakan adalah saluran komunikasi via suara untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD (International Direct Dialing), serta jasa nirkabel dengan merk dagang StarOne. Perusahaan ini juga menyediakan layanan multimedia, internet, dan komunikasi data.

Pada tahun 2011 perusahaan ini menguasai 21 persen pangsa pasar dan pada tahun 2013 mengklaim memiliki 58,5 juta pelanggan untuk telpon genggam.


Situs investasi untuk Indonesia menyatakan bahwa Indosat kehilangan beberapa persen pasar pelanggan telepon genggamnya pada tahun tahun terakhir. Sementara situs lainnya (Onbile.com) menempatkan Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga pada tahun 2013 dibawah Telkomsel dan XL Axita.



Sejarah

Didirikan sebagai perusahaan modal asing oleh pemerintah Indonesia dengan nama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Persero), perusahaan ini mulai beroperasi pada September 1969 sebagai perusahaan komersil penyedia jasa sambungan langsung internasional (IDD). Perusahaan ini membangun, memindahkan, dan melakukan kaidah operasional sebuah organisasi telekomunikasi internasional (International Telecommunications Satellite Organization) disingkat Intelsat, untuk mengakses Intelstat lain (satelit) yang berada di Samudra Hindia dengan durasi kesepakatan 20 tahun hingga 1987. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Dikarenakan deregulasi peraturan telekomunikasi yang diberlakukan pemerintah dengan tujuan agar Telkom tidak lagi memonopoli bidang telekomunikasi di Indonesia; pada tahun 1999 dan 2000 Indosat kemudian mengubah tujuannya dari sebuah perusahaan penyedia jasa layanan sambungan langsung internasional menjadi penyedia jaringan telekomunikasi dan jasa komunikasi.  Pada tahun 2001 Indosat menandatangani perjanjian dengan Telkom untuk menghapuskan penguasaan saham silang pada berbagai perusahaan dan anak perusahaannya diantaranya Satelindo, Telkomsel, dan Lintasarta.

Pada tahun 2001 perusahaan ini mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai sebuah operator telepon genggam dengan jaringan GPRS dan layanan multimedia di Indonesia. Upaya ini dilanjutkan pada tahun 2006 dengan memperoleh ijin untuk jaringan 3G dan memperkenalkan jaringan 3.5G untuk Jakarta dan Surabaya.

Ditahun yang sama berdasarkan keputusan Menhub No. KP 130 Tahun 2003, Indosat mendapatkan izin penyelenggaraan jaringan telekomunikasi tetap secara nasional, dengan cakupan terbatas di Surabaya dan Jakarta. Lisensi ini melekat pada anak perusahaan Indosat StarOne, dimana Starone memegang lisensi untuk sambungan langsung jarak jauh (SLJJ), sambungan langsung internasional (SLI), dan jaringan telepon tetap.

Satelit

Pada akhir 31 Agustus 2009 Presiden Direktur Indosat Harry Sasongko mengumumkan peluncuran satelit Palapa-D milik perusahaan menuju orbit 113 BT, peluncuran dilakukan di Xichang, Cina. Satelit Palapa-D memiliki berat 4,1 ton (pada saat peluncuran), memakan daya 7500 watt, dan memiliki kapasitas 120 persen lebih besar dari satelit yang digantikan yaitu satelit Palapa-C2 yang akan habis masa operasinya pada 2011.

Pembangunan satelit Palapa-D dimulai sejak 2004, memakan biaya sebanyak 200-300 juta dolar A.S. dan akan beroperasi hingga 2024. Satelit Palapa-D dibuat oleh Thales Alenia Space France (Perancis) berdasarkan platform Spacebus-4000B3. Satelit ini diluncurkan menggunakan roket Chinese Long March 3B. Jangkauan satelit termasuk negara-negara ASEAN, negara-negara Asia, timur Tengah dan Australia. Untuk upaya pemeliharaannya perangkatnya Indosat menyiapkan dan meresmikan Gedung Satelit Palapa berlantai dua pada 14 Agustus 2009 dengan luas 2.500m2 di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat sebagai lokasi pengendali dan pengawas trafik. Serta mengirimkan sejumlah tenaga muda pun pelatihan di Perancis.


Kelebihan dan kelemahan penggunaan Indosat

Kelebihan Indosat

·       Bisa pindah skema tarif sesuka hati, bagi anda pengguna IM3 bisa pindah tarif ke kartu Mentari dan begitu pula sebaliknya, sesuka kamu yang mana menurut kamu murah.
·       Mempunyai paket Internet Unlimited tanpa batas, dan paket Kuota yang murah pas buat kantong orang menengah.
·    Mempunyai jaringan WiFI, dengan nama Brand Super Wifi yang bisa di akses secara gratis.
·      Tarif Roaming yang murah, karena di dukung oleh induk usahanya yaitu qatar telekom sekarang Oredoo yang mempunyai anak perusahaan di berbagai negara.
·   Masa aktif indosat yang akumulatif adalah salah satu kelebihan dari kartu indosat dibanding kartu lainnya.
·        SMS murah dengan paket sms indosat adalah salah satu paket sms terbaik diantara paket sms kartu lainnya. Paket sms indosat yang ditawarkan indosat juga bersifat akumulatif dan tidak hangus.
·      Ada program senyum indosat  yaitu setiap pengguna indosat yang mengisi pulsa akan mendapatkan poin. Dimana poin yang kita dapatkan bisa di tukar dengan gratis bicara, gratis sms, gratis data internet dan tambahan masa aktif.
·         Ada aplikasi yang mendukung mengenai isi pulsa dan informasi tentang kartu yang kita gunakan dengan Indosat Assistant (Instant). Aplikasi ini menawarkan fasilitas mengenai informasi tentang kartu indosat pengguna seperti pulsa indosat, paket indosat yang digunakan saat ini dan informasi mengenai customer service dan lalin-lain.
·         Telah tersedianya jaringan 4G-LTE dengan kecepatan download hingga 185 Mbps dan upload hingga 41 Mbps.

                 Kekurangan

·     Jaringan 3Gnya masih kurang luas, masih berpusat di jawa saja dan sebagian kecil berada di luar pulau jawa, di pakai di pinggiran kota sinyal 3Gnya timbul tenggelam.
·  Dipakai keluar kota Indosat masih belum bisa di andalkan, karena Indosat hanya bermodalkan Kurang lebih 22.449 termasuk (4.781 BTS 3G) BTS saja. Beda dengan XL 41.293 unit BTS termasuk (14.186 BTS 3G) dan Telkomsel 54.297 unit BTS termasuk 11.675 BTS 3G.
·   Untuk paket internet yang ditawarkan oleh indosat kurang memuaskan karena lebih banyak dibatasi oleh waktu penggunaan internet tersebut.
·   Dan untuk jaringan 4G-LTE hanay tersedia di kota-kota besar sementara di daerah pinggiran sama sekali tidak mendapat sinyal 4G-LTE.

Laba bersih Indosat
PT Indosat Tbk (ISAT) sepakat membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 34,52 per saham. Dividen itu setara 50% dari laba bersih perseroan tahun buku 2012 senilai Rp 375,1 miliar, atau sebesar Rp 187,5 miliar. Pendapatan konsolidasi sepanjang tahun 2012 naik 9,2% menjadi Rp 22,4 triliun. Namun, laba bersih perseroan sepanjang tahun 2012 turun 61,3% menjadi Rp 375,1 miliar.

Pada akhir 2012, perseroan milik investor Qatar ini membukukan laba bersih sebesar Rp 375,1 miliar. Dengan alokasi 50% dana untuk dividen, perusahaan bakal menggelontorkan uang bagi pemegang saham sebesar Rp 187,5 miliar.Kinerja perusahaan sepanjang 2012 mencatat pendapatan sebesar Rp 22,42 triliun. Dibandingkan setahun sebelumnya, pendapatan itu naik 9,21% dari Rp 20,52 triliun. 

Indosat sejatinya mencatat pendapatan yang cukup mentereng pada semester I 2013, yakni Rp 11,708 triliun. Raihan ini naik 14,2% dibandingkan periode yang sama di tahun 2012 yang 'cuma' meraup Rp 10,256 triliun. Namun lantaran harus membayar beban utang dan berinvestasi untuk modernisasi jaringan, laba usaha Indosat harus turun 15,5%, dari Rp 1,412 triliun menjadi Rp 1,193 triliun pada periode yang ditutup pada 30 Juni 2013 tersebut.

Pada tahun 2014, Indosat mendulang laba bersih pada semester I/2014 sebesar Rp226,28 miliar, meroket dari rugi bersih pada semester I tahun lalu Rp231,15 miliar. 

Per akhir Juni 2014, total liabilitas ISAT Rp35,88 triliun, naik 5,58% dari akhir Desember 2013 sebesar Rp38 triliun. Utang jangka pendek per akhir semester I/2914 mencapai Rp698,92 miliar. Adapun, total ekuitas ISAT Rp16,34 triliun. 


Alexander Rusli - CEO Indosat

       Berapa jumlah pengguna Indosat?


Indosat sebagai operator terbesar ketiga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Indosat memiliki 59,7 juta pelanggan pada Q1, sedangkan menurut IndoTelko jumlah pelanggan perusahaan ini berkurang menjadi 54,3 juta pada Q3. Namun Indosat mengklaim telah mengalami peningkatan trafik data yang signifikan dengan total 55.467 terabyte, dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu, yang mencapai 17.646 terabyte.

Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Indosat
http://www.infodantips.com/2014/11/kelebihan-dan-kekurangan-kartu-indosat.html
http://rizkyattyullah.blogdetik.com/2013/12/15/kelebihan-dan-kekurangan-memakai-indosat.html
http://indosat.com/id/personal/internet-blackberry/4g-lte
http://bisnis.liputan6.com/read/616338/separuh-laba-indosat-2013-dibagikan-ke-pemegang-saham
http://finance.detik.com/read/2013/06/18/164637/2277088/6/laba-anjlok-indosat-masih-bisa-bagi-dividen-rp-1875-miliar
http://market.bisnis.com/read/20140905/192/255263/indosat-isat-kantongi-laba-bersih-rp22628-miliar
http://id.techinasia.com/laporan-kinerja-finansial-xl-telkom-indosat-q3-2014/
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fid.techinasia.com%2Flaporan-kinerja-finansial-xl-telkom-indosat-q3-2014%2F&ei=GMQOVbLaM4KSuQSisoKIAw&usg=AFQjCNElrkb7bN9wdAobD6AKnxoBNL18wA&sig2=X6xUMqPStHMZrV-IB_Nl3Q


Nama  : Dyah Restika Putri A
NPM    : 12113742
Kelas   : 2KA16

0 komentar:

Posting Komentar

 

Restika's Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review