Pengertian
organisasi
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh
beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan
perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap
baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat
disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya
manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka
pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai
suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan
berarti keanggotaan seumur hidup. Akan
tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam
keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang
dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Pengertian
Manajemen
Manajemen
adalah suatu proses dari rangkaian kegiatan yang dilakukan bersama dengan berbagai
organisasi lain untuk dapat mencapai tujuan tertentu. Manajemen secara universal belum memiliki
definisi yang tepat dan dapat diterima. Mary Parker Follet mendifinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan tapi melalui orang lain, artinya
seorang manajer bertugas untuk mengatur dan mengarahkan organg lain untuk
mencapai tujuan suatu organisasi.
Untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efesien, manajemen perlu melewati beberapa
proses , yaitu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya.
Pengertian Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara
bagaimana agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan
dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan
dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses
kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping
itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
·
Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
·
Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
·
Menjamin adanya
pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Hubungan Organisasi dengan Manajemen
Organisasi merupakan suatu kelompok individu
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen proses pencapaian
tujuan. Singkatnya, didalam suatu manajemen diperlukan suatu organisasi karena
organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan tersebut. Hubungan antara
keduanya sangat erat dan saling terkait dan tidak akan bisa terlepas.
Hubungan Manajemen dengan Tata Kerja
Manajemen dan Tata Kerja merupakan
faktor utama dalam tercapainya target, seperti manajemen yang terorganisir dan tata
kerja yang terencana dengan baik dan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
target yang ditetepkan. Hubungan tata kerja dengan manajemen adalah seperti
dibawah ini :
·
Manajemen
Menjelaskan
perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu
sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi
tercapainya suatu tujuan.
·
Tata Kerja
Menjelaskan
bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber
dan waktu yang tersedia.
Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat
disimpulkan bahwa organisasi, manajemen, dan tata kerja berkaitan satu sama
lain. Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama
antar manusia. Untuk melaksanakannya diperlukan organisasi sebagai wadah atau
alat untuk mencapai tujuan tersebut. Kemudian untuk mengetahui bagaimana
kegiatan kerja sama tersebut sebaiknya dilakukan, dibutuhkan Tata Kerja atau
metode untuk mencapainya dengan efisien dan tepat. Dan sudah tugas manajer untuk mempersiapkan
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya supaya dapat dengan cepat memenuhi tujuan suatu organisasi.
Ciri-Ciri Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu
kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan
mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai
wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama.
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
·
Adanya komponen (
atasan dan bawahan).
·
Adanya kerja sama
(cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang.
·
Adanya tujuan.
·
Adanya sasaran.
·
Adanya
keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
·
Adanya
pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
Lamanya
(duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama
daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu. Ada juga yang menyatakan
bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan
keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
·
Rumusan
batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas.
Seperti yang
telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan
berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan
operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan
kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
·
Memiliki
identitas yang jelas.
Organisasi
akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang
jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan
pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
·
Keanggotaan
formal, status dan peran.
Pada setiap
anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing
sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi,
dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan
yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan
sebagai sebuah organisasi.
Unsur-Unsur Organisasi
Secara sederhana organisasi memiliki tiga
unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur
organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau
saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun
unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
1.
Man.
Dalam kehidupan organisasi manusia disebut
sebagai pegawai atau personel terdiri dari semua anggota yang menurut fungsi
dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur
pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit
satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja
(nonmanagement/workers).
2.
Kerjasama.
Kerjasama merupakan suatu perbuatan
bantu-membantu akan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut
tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja.
3.
Tujuan Bersama.
Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan
dicapai atau yang diharapkan. Tujuan menggambarkan tentang apa yang harus
dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy),
strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah
ditetapkan.
4.
Peralatan
(Equipment).
Terdiri dari semua sarana, berupa materi,
mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5.
Lingkungan
(Environment).
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial,
budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
a.
Kondisi atau situasi
yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya
gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami
perubahan.
b.
Tempat atau
lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang
harus dilakukan oleh organisasi.
c.
Wilayah operasi
yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan
menjadi wilayah kegiatan, wilayah
jangkauan, wilayah personil, dan wilayah kewenangan atau kekuasaan.
6.
Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya
keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi),
flora dan fauna.
Teori Organisasi
1.
TEORI ORGANISASI
KLASIK
Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah peralatan yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah peralatan yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal :
- Sistem kegiatan yang terkoordinasi .
-
Kelompok orang.
-
Kerjasama.
-
Kekuasaan dan
Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu
organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan, Saling melayani,
Doktrin, Disiplin.
Sedangkan yang dijadikan dasar dalam
organisasi formal adalah:
a.
Pembagian kerja
(untuk koordinasi).
b.
Proses Skalar
& Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal.
c.
Struktur (hubungan antar kegiatan).
d.
Rentang kendali
(berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
2.
TEORI NEOKLASIK
Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori ini merupakan hasil penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori ini merupakan hasil penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a.
Partisipasi.
b.
Perluasan kerja.
c.
Manajemen
bottom_up.
3.
TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Organisasi Niaga
Organisasi Niaga Adalah Suatu organisasi yang
sifatnya untuk mencapai suatu keuntungan. Organisasi ini sering kita temui
dalam kehidupan yang berbasis globalisasi saat ini, dengan faktor ekonomi yang
semakin berkembang menjadikan Organisasi Niaga semakin pesat pula.
Adapun Macam-Macam Organisasi Niaga Antara
Lain:
1.
Perseroan
Terbatas (PT).
Adalah suatu perusahaan yang modal dan sahamnya terdiri dari saham milik pribadi dan sebagian dari pihak lain atau asing.
Adalah suatu perusahaan yang modal dan sahamnya terdiri dari saham milik pribadi dan sebagian dari pihak lain atau asing.
2.
Perseroan
Komanditer (CV)
Adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
Adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
3.
Firma (FA)
Adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama.
Adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama.
4.
Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
5.
Join ventura
Join ventura adalah kerjasama dua pihak atau lebih dalam bidang bisnis untuk membentuk sebuah perusahaan baru. Dua pihak tersebut boleh pihak yang sama-sama dari dalam negeri maupun pihak dalam negeri dan luar negeri.
Join ventura adalah kerjasama dua pihak atau lebih dalam bidang bisnis untuk membentuk sebuah perusahaan baru. Dua pihak tersebut boleh pihak yang sama-sama dari dalam negeri maupun pihak dalam negeri dan luar negeri.
6.
Trust
Trust adalah gabungan atau kerjasama dari beberapa perusahaan.
Trust adalah gabungan atau kerjasama dari beberapa perusahaan.
7.
Kontel
Kontel adalah persekutuan berbagai perusahaan yang sejenis yang memiliki perjanjian tertentu .
Kontel adalah persekutuan berbagai perusahaan yang sejenis yang memiliki perjanjian tertentu .
8.
Holding Company
Holding Company adalah perusahaan yang sahamnya patungan yang biasanya mengawasi 1 atau lebih perusahaan . Kepemilikan sahamnya bisa sebagian atau keseluruhan.
Holding Company adalah perusahaan yang sahamnya patungan yang biasanya mengawasi 1 atau lebih perusahaan . Kepemilikan sahamnya bisa sebagian atau keseluruhan.
Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah
perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk
yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
·
Organisasi
Normatif
Adalah pihak
elit menjalankan organisasi/ mengawasi anggota lebih dominan menggunakan kekuasaan
normatif (persuasif). Bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.
·
Organisasi
Utilitarian
Adalah pihak
elit mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan utilitarian. Partisipasi
anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis,
sangat perhitungkan untung rugi.
·
Organisasi Koersi
Adalah pihak
elit menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya. Koersi adalah
segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain.
Organisasi Regional dan Internasional
Organisasi
regional mempunyai wilayah kegiatannya
bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada
kawasan tertentu saja. Berikut ini merupakan contoh dari organisasi regional :
-
APEC : Asia
Pasific Economic Cooperation ( organisasi kerja sama negara-negara
kawasan Asia Pasifik di bidang ekonomi )
-
EEC :
Europe Economic Community (
Masyarakat Ekonomi Eropa ) kawasan Eropa
-
ASEAN : Association
of South East Asian Nation
Peran yang dimainkan oleh
organisasi-organisasi regional sangat berbeda bergantung pada karakteristik
organisasi tersebut. Karakteristik ini dipengaruhi oleh faktor geografis,
ketersediaan sumber-sumber dan struktur organisasi. Perbedaan faktor-faktor ini
akan mempengaruhi bentuk Organisasi Regional dan organ-organ yang menopangnya.
Perbedaan karakter ini juga nantinya akan berpengaruh pada mekanisme dan
prosedur penyelesaian konflik yang ditempuh untuk menyelesaikan sengketa antara
anggota dalam sebuah Organisasi Regional.
Organisasi
internasional adalah suatu
bentuk organisasi dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang
memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi dari
perjanjian atau charter.
Contoh organisasi-organisasi internasional adalah :
Contoh organisasi-organisasi internasional adalah :
-
PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
-
NATO
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organisation/NATO) adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa perancis : l’Organisation du Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organisation/NATO) adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa perancis : l’Organisation du Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
Tipe atau Bentuk Organisasi
Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam
-macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan, atau
organisasi partai politik . Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi
beskala nasional, karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus . Di
dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut :
1.
Piramida Mendatar
(flat)
Mempunyai ciri-ciri diantaranya :
- Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
Mempunyai ciri-ciri diantaranya :
- Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
- Jumlah
pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
- Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit
karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya
organisasi kemiliteran.
2.
Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3.
Tipe Kerucut
Tipe organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
- Rentang kendali sempit.
- Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
- Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
- Jumlah informasi jabatan cukup besar
Tipe organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
- Rentang kendali sempit.
- Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
- Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
- Jumlah informasi jabatan cukup besar
Dalam
berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi, yaitu :
1.
Bentuk organisasi
staff
2.
Bentuk organisasi
garis
3.
Bentuk organisasi
fungsional
4.
Bentuk organisasi fungsional dan garis
5.
Bentuk organisasi fungsional dan staff
Dalam
perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada bentuk organisasi yang perlu
diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:
1.
ORGANISASI GARIS
(LINE ORGANIZATION)
Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi
yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak
dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah. Organisasi
ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat
dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg,
Rukun tetangga.
2.
ORGANISASI GARIS
DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz
komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para
staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran,
data informasi yang dibutuhkan:
3.
ORGANISASI
FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan
macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah
yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
4.
ORGANISASI GARIS
& FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari
pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang
pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan
wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan
operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa
memandang eselon atau tingkatan.
5.
ORGANISASI GARIS,
FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih
lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Struktur atau Skema Organisasi
Struktur Organisasi adalah susunan dan
hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi,
komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika
suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi
tersebut.
Elemen struktur organisasi
-
adanya
spesialisasi kegiatan kerja
-
adanya standardisasi
kegiatan kerja
-
adanya koordinasi
kegiatan kerja
-
besaran seluruh
organisasi.
Skema atau bagan organisasi adalah suatu
lukisan tentang organisasi yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan dari
organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.
Macam-macam skema organisasi:
berdasarkan teknik atau cara membuatnya:
-
skema organisasi
tegak lurus dari atas kebawah
-
skema organisasi
mendatar dari kiri kekanan
-
skema organisasi
gabungan tegak lurus dan mendatar
-
skema organisasi
lingkaran
-
skema organisasi
gambar
berdasarkan isi atau fungsi didalamnya :
-
skema organisasi
fungsional:
menjelaskan
tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi
yang lain.
-
skema organisasi
jabatan
menjelaskan
tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
-
skema organisasi
nama
menjelaskan
tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat
yang bersangkutan.
-
skema organisasi
nama dan jabatan
menggabungkan
antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu
organisasi.
-
skema organisasi
struktur
menjelaskan
tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.
Pengertian Konflik
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan
ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan
situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan
tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya
atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan
dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik dapat berupa perselisihan
(disagreement), adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya
kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering
menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai kepada mana
pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang dan
pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Substantive conflicts merupakan
perselisihan yang berkaitan dengan tujuan kelompok,pengalokasian sumber dalam
suatu organisasi, distrubusi kebijaksanaan serta prosedur serta pembagaian
jabatan pekerjaan.
Emotional conflicts terjadi akibat adanya
perasaan marah, tidak percaya, tidak simpatik, takut dan penolakan, serta
adanya pertantangan antar pribadi (personality clashes).
Dalam sebuah organisasi, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling berkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul di dalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan dengan komunikasi yang tidak efektif yang menjadi kambing hitam.
Dalam sebuah organisasi, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling berkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul di dalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan dengan komunikasi yang tidak efektif yang menjadi kambing hitam.
Jenis dan Sumber Konflik
Ada
lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu:
1.
Konflik dalam
diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian
tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai
permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk
melakukan lebih dari kemampuannya.
2.
Konflik antar
individu dalam organisasi yang sama. Hal ini sering disebabkan oleh perbedaan-
perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar
peranan seperti antara manajer dan bawahan.
3.
Konflik antar
individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan
untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka, seperti seorang
individu dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma-
norma kelompok.
4.
Konflik antar
kelompok dalam organisasi yang sama. Karena terjadi pertentangan kepentingan
antar kelompok.
5.
Konflik antar
organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem
perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan
produk baru, teknologi, harga- harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya
yang lebih efisien.
Sumber-
Sumber Konflik
Faktor-
faktor penyebab konflik beraneka ragam, yaitu:
- Komunikasi
- Komunikasi
Pengertian
yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti atau informasi yang
mendua dan tidak lengkap serta gaya individu manajer yang tidak
konsisten.
-
Struktur
Pertarungan
kekuasaan antar departemen dengan kepentingan- kepentingan atau sistem
penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya yang
terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok- kelompok kegiatan
kerja untuk mencapai tujuan mereka.
-
Pribadi
Ketidaksesuaian
tujuan atau nilai- nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang
diperankan pada jabatan mereka dan perbedaan dalam nilai- nilai atau persepsi.
-
Kelangkaan sumber daya dan dana yang langka. Hal ini karena suatu
individu atau organisasi yang memiliki sumber daya dan dana yang terbatas.
-
Saling ketergantungan pekerjaan.
-
Ketergantungan pekerjaan satu arah.
Ketergantungan
pekerjaan satu arah berarti bahwa keseimbangan kekuasaan telah bergeser, konflik
pasti lebih tinggi karena unit yang dominan mempunyai dorongan yang sedikit
saja untuk bekerja sama dengan unit yang berada di bawahnya.
-
Ketidakjelasan tanggung jawab atau yurisdiksi.
Dalam
hal tertentu, pada dasarnya orang memang tidak ingin bertanggung jawab,
terlebih mengenai hal- hal yang berakibat tidak atau kurang menguntungkan.
Apabila hal ini menyangkut beberapa pihak dan masing- masing tidak mau
bertanggung jawab maka kejadian seperti ini dapat menimbulkan konflik.
-
Ketidakterbukaan terhadap satu sama lain
-
Ketidaksalingpercaya antara satu orang dengan orang lain dalam
organisasi.
-
Ketidakjelasan pola pengambilan keputusan, pola pendelegasian wewenang,
mekanisme kerja dan pembagian tugas.
-
Kelompok pimpinan tidak responsitif terhadap kebutuhan dan aspirasi para
bawahannya.
- Adanya
asumsi bahwa dalam organisasi terdapat berbagai kepentingan yang diperkirakan
tidak dapat atau sulit diserasikan.
Strategi Penyelesaian Konflik
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin
dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak
tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan
penyelesaian konflik ialah :
1.
Kompetisi
yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
2.
Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3.
Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4.
Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5.
Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas,
arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.Tiga elemen utama
dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham
Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti
motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan
oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat
diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa
yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda
dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali
disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya
ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa
diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar
yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah
motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan,
dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut
dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian
bertindak atau melakukan sesuatu.
Teori Motivasi
Banyak teori motivasi yang
dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju
pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa.
Teori-teori motivasi itu antara lain:
1.
Teori Motivasi
Kebutuhan ( menurut Abraham Maslow)
Teori motivasi yang
paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow.
Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan,
yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa
aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa
kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor
penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri
(pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
2.
Teori Motivasi
Herzberg
Menurut
Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu
disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan,
kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor
motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk
didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb
(faktor intrinsik).
3.
Teori achievement
Mc Clelland
Menurut Mc Clelland (1961),
menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
-
Need for
achievement (kebutuhan akan prestasi dorongan untuk melebihi, mencapai
standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.)
-
Need for
afiliation keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan
akrab (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
-
Need for Power kebutuhan
untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak
akan berperilaku sebaliknya (dorongan untuk mengatur)
4.
Teori X dan Y
Douglass Mc Gregor
Douglas McGregor menemukan teori X dan
teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para
karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai
sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka
cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi
tersebut.
5.
Teori Motivasi
Clayton Alderfer
Clayton Alderfer mengetengahkan
teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan
keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth).
Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mengemukakan
bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia
akan kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu
kewaktu dan dari situasi ke situasi.
6.
Teori Motivasi
Vroom
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive
theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan
sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu
sangat dapat ia inginkan.
Proses Mempengaruhi
Segala sesuatu memerlukan proses, termasuk
proses untuk mencapai tujuan pribadi maupun kelompok dalam organisasi. Dalam
mencapai tujuan organisasi baik pemimpin maupun anggota memiliki tanggung jawab
masing-masing. Pemimpin dan anggota berhubungan timbal balik dan kinerjanya
akan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi. Pengaruh adalah
kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen proses mempengaruhi ada 3 yaitu
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen proses mempengaruhi ada 3 yaitu
a.
Orang yang
mempengaruhi
b.
Metode yang
mempengaruhi
c.
Orang yang
dipegaruhi
Memang dalam organisasi tugas pemimpin adalah
mempengaruhi anggota yang dipimpinnya tersebut agar bertindak baik untuk
mencapai visi dan misi dalam organisasi. Tetapi perilaku anggota organisasi
juga dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan dari pemimpin. Proses saling
mempengaruhi memiliki metode yang diantaranya adalah sebagai berikut:
§ Kekuatan fisik, metode ini dilakukan
menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam mempengaruhi individu
maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).
§ Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan
memberikan sanksi kepada individu maupun kelompok, sanksi yang diberikan berupa
sanksi positif maupun negatif.
§ Keahlian, metode ini dilakukan dengan
keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam mempengaruhi
individu maupun kelompok.
§ Kharisma (daya tarik), pada metode ini
seseorang yang dipengaruhi akan tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena
orang tersebut memiliki kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi
maupun keahlian.
Pengaruh dapat terjadi antar perorangan
artinya seseorang mempengaruhi seseorang yang lainnya, kelompok dengan
seseorang dan seseorang dengan kelompok.
Hubungan antara kekuasaan dan pengaruh
diantaranya dikemukakan oleh Analisis French-Raven intinya adalah sebagai
berikut:
Mereka mendifiniskan kekuasaan berdasarkan
pada pengaruh, dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikologis. Pengaruh
adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi (masyarakat)
terhadap orang lain. Konsep penting atas gagasan ini adalah bahwa kekuasaan
merupakan pengaruh laten (terpendam) sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan
dalam kenyataan (yang direalisasikan).
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan secara universal
didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternatif. Pengertian
ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.
Langkah-langkah dalam proses pengambilan
keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses
pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
§ Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi
lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
§ Kegiatan Desain
Tahap
ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian
kegiatan yang mungkin dilakukan.
§ Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif yang
tersedia.
Sedangkan
menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
§ Proses pencarian/penemuan tujuan
§ Formulasi tujuan
§ Pemilihan Alternatif
§ Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan
konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis system, Menurut ELBING ada
lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
§ Identifikasi dan Diagnosa masalah
§ Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
§ Pengembangan dan Evaluasi
alternatif-alternatif
§ Pemilihan
Alternatif terbaik
§ Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap
hasil-hasil
Referensi :